Bulan lalu ikut meeting di kantor Oriflame, dapat ilmu tentang kekuatan mimpi.
Kalau kamu punya mimpi, rincilah mimpi itu dengan detail. Jangan cuma garis besarnya saja. “Saya pengin punya rumah” “saya ingin punya mobil” “saya ingin jalan-jalan ke luar negeri”. Itu tidak akan membantu alam bawah sadar kita untuk menegaskan mimpi kita. Jadi kalau kita punya mimpi yg ingin kita wujudkan, perjelas itu dengan detailnya.
Saya ingin punya rumah dengan halaman luas supaya anak-anak bisa bermain seperti di film the backyardigans, ada ruangan yg cukup untuk bermain dgn anjing atau binatang peliharaan yg lain, ada tempat untuk playground mereka, ada pohon besar untuk rumah pohon mereka, dan tentu ada cukup tempat untuk anggrek2 suami, rambatan pohon melati, dan tanaman bumbu saya. Tempat dimana saya bisa meletakkan meja kursi kecil di bawah pohon tempat saya membaca buku2 saya, atau tempat suami beristirahat “cari angin”. Kalau mungkin, ada track untuk jogging dan bersepeda.
Saya ingin rumah saya punya banyak ventilasi/jendela dan pintu besar, sehingga rumah saya tidak memerlukan AC untuk mendinginkan ruangan atau lampu yg banyak untuk penerangannya. Rumah minimalis dengan banyak ruang penyimpanan yg tidak terlihat. Dengan perpustakaan kecil dan ruang computer untuk kami berempat. Ruang keluarganya harus luas, karena kami harus siap menerima kunjungan keluarga besar kami. Tak ada ruang tamu tak apa, karena saya ngga terlalu suka terima tamu :-P
Perlu theater room juga. Karena saya dan Stephanie suka banget nonton film. Untuk suami dan Samuel, mereka perlu kamar terpisah untuk PS mereka. Suami juga perlu ruang kedap suara tempat dia bisa meniup saxophone/trompet tanpa mengganggu tetangga.
Dapurnya harus luas, supaya cukup bagi kami berempat masak bersama-sama :-D Dapur lengkap dgn peralatan yg minimalis tapi multifungsi. Aliran udaranya harus baik, sehingga saat masak kami tidak terperangkap udara panas atau tersedak bau sambal.
Kamar tidur betul2 hanya untuk beristirahat. Tidak boleh ada TV nya. Kamar saya dan suami punya ruang pakaian (seperti yg punya Oprah), kamar mandi dengan bath tub dan shower, dan super king size bed :-P
Kamar anak2 haruslah bisa bertumbuh sesuai dgn umur mereka. Kamar mereka perlu rak2 tertutup (terutama Samuel), supaya tidak terlihat berantakan. Mungkin kamar dengan tempat tidur yg diletakkan di mezanin cocok untuk mereka, sehingga kalau teman2 mereka berkunjung ke kamar mereka, tempat tidur mereka tidak tersentuh, karena itu adalah area yg betul2 private.
Saya juga ingin ada ceruk2 kecil/rak2 kaca tempat saya bisa memamerkan koleksi mug dan kartu telpon saya di sekeliling rumah.
Warna rumah yg agak sulit. Warna putih mungkin bagus, jadi seperti rumah colonial. Tapi perawatannya yg repot. Mungkin pilih warna pastel saja ya. Dominan pink untuk kamar Stephanie, keunguan untuk kamar Samuel, biru untuk kamar saya. Hijau ori untuk keseluruhan rumah. Hmmm…..
Dan yg pasti rumah saya harus ramah lingkungan. Sebagian listrik kami supply dari solar panel; ada kantong2 tempat memisahkan sampah; di halaman ada lubang porinya; air dari saluran pembuangan didaur ulang dulu, sehingga bisa dimanfaatkan lagi untuk menyiram tanaman, mencuci kendaraan, dll. Air hujan juga diperlakukan sama.
Saya ngga terlalau suka ada kolam renang di rumah. Buang-buang air, sementara banyak orang yg kekurangan air. Tapi mungkin suami dan anak2 tidak setuju. Mereka suka berenang.
Posting Komentar