Seorang anak kecil dengan mata berbinar-binar, dan dengan wajah mungil yang bercahaya berkata, ”Papa, sudah saatnya untuk sekolah minggu. Ayo kita pergi.”
“Oh, maaf sayangku, tidak hari ini. Ayah sangat lelah telah bekerja keras selama 6 hari penuh. Kini saatnya papa mau pergi memancing, selagi matahari belum panas. Jadi pegilah nonton TV atau bermain. Jangan ganggu papa.” Maka pergilah anak itu dengan kecewa.
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, tidak terdengar lagi suara si anak mengajak papanya ke sekolah minggu. Masa kanak-kanak telah berakhir. Masa remaja sudah datang. Dan sang papa sudah mulai tua dan renta. Ketika waktunya sudah dekat, ia ingin sekali pergi ke gereja. Tapi, apa yang ia temukan pada anaknya? “Maaf papa, tidak hari ini. Saya begadang hampir tiap malam, dan kini aku merasa lelah, aku ingin tidur.”
Kemudian sang papa mengangkat tangannya yang bergetar untuk menghapus air mata. Sekali lagi ia teringat wajah anak kecil yang bercahaya dengan mata berbinar berkata, “Saatnya untuk sekolah minggu. Ayo papa, tidakkah engkau mau pergi?”
AYO PAPA, KITA PERGI
Labels:
My Personal
Posting Komentar