Terbang
15.09
Suatu hari seekor induk ayam menemukan sebuah telur dan menaruhnya bersama telur-telurnya dan mengeraminya bersama telur-telurnya, tanpa ia ketahui kalau telur yang ia temukan adalah telur Elang. Begitulah akhirnya seekor elang lahir dalam keluarga ayam.
Karena anak elang tersebut dilahirkan dan dibesarkan bersama anak-anak ayam, maka ia tidak pernah berpikir untuk mampu terbang tinggi dan teriakan yang sangat keras. Anak elang tersebut betul-betul berpikir bahwa ia adalah anak ayam yang hanya dapat berjalan atau berlari-lari dan mengais tanah mencari makanan.
Suatu hari anak elang itu melihat ke atas dengan penuh kekaguman memperhatikan seekor elang besar dengan suara keras berputar-putar di angkasa. Ketika ia bertanya kepada induk ayam, binatang apa yang sedang terbang itu, sang induk menjawab: “Itu elang, tentu kamu tidak akan pernah dapat terbang seperti itu, kamu hanya seekor ayam.” Kemudian mereka kembali mengais tanah mencari makanan.
Sampai besar anak Elang itu terus memperhatikan bagaimana elang beterbangan di atas sana dan merindukan bagaimana ia bisa terbang melintasi awan-awan bersama mereka. Tetapi tidak pernah sekali pun ia mengepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, elang itu pun akhirnya tetap berpikir bahwa ia seekor anak ayam.
Suatu kali ketika anak elang itu bermain-main di tepi tebing, ia berjumpa dengan seekor elang besar. Sepertinya ia tidak takut berhadapan dengan elang besar itu. Kemudian elang besar itu berkata: “tahukah kamu bahwa kamu seekor elang?” Bukan! Bukan!, saya bukan elang, saya ayam” sahut anak elang itu tanpa ia ketahui bahwa memang sesungguhnya ia seekor elang. “Mari kita buktika bahwa kamu adalah seekor elang dan bukan ayam,” kata elang besar itu.
“Coba kamu loncat-loncat yang kuat dan kepakkan sayapmu dengan keras,” kata elang besar itu. Anak elang yang sudah cukup dewasa itu pun mencoba, namun terjatuh, ia mencoba lagi dan terjatuh berkali-kali. “Benar kan! Saya bukan elang, saya ayam,” katanya. Kemudian elang besar itu meminta anak ayam mencoba lagi untuk meloncat dan mengepakkan sayap dengan lebih kuat, beberapa kali terjatuh lagi, sebetulnya lompatan dan kepakan sayapnya makin kuat dan makin tinggi, namun belum berhasil terbang. Anak elang itu pun frustrasi dan berkata “memang saya anak ayam, itu buktinya, sudah saya coba berkali-kali namun tidak berhasil sepertimu.”
Akhirnya si elang besar mengangkat anak elang ke udara yang sangat tinggi kemudian ia melepaskan anak elang, itu. Sesaat anak elang itu kaget dan hilang kendali, namun si elang besar berkata “kepakkan sayapmu sekuat tenaga, terbanglah, terbanglah!” Dan betapa herannya si anak elang itu, di ketinggian dapat terbang melintasi awan-awan, dan akhirnya ia berkata: “Betapa senang bisa terbang.” “Benar juga, ternyata saya ini Elang bukan Ayam!” katanya dengan bangga.
Setiap orang sesungguhnya diciptakan dengan kemampuan-kemampuan yang sangat baik menurut talenta dan keunikan masing-masing. Namun setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian orang kelihatannya mudah mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan menggunakan talentanya secara maksimal. Sebagian orang lagi merasa tidak mampu sukses seperti orang-orang yang telah sukses, karena dibesarkan ditempat yang mungkin kurang menguntungkan atau sering diejek “kamu tidak bisa, kamu tidak akan bisa menjadi orang sukses.” Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah, setiap orang sukses pernah jatuh dan gagal berkali-kali, namun mereka tidak menyerah dan terus mencoba hingga kesuksesan dapat diraih dan terbang makin tinggi dalam kesuksesannya.”
Sumber : inspirasijiwa.com via FIF Portal
Karena anak elang tersebut dilahirkan dan dibesarkan bersama anak-anak ayam, maka ia tidak pernah berpikir untuk mampu terbang tinggi dan teriakan yang sangat keras. Anak elang tersebut betul-betul berpikir bahwa ia adalah anak ayam yang hanya dapat berjalan atau berlari-lari dan mengais tanah mencari makanan.
Suatu hari anak elang itu melihat ke atas dengan penuh kekaguman memperhatikan seekor elang besar dengan suara keras berputar-putar di angkasa. Ketika ia bertanya kepada induk ayam, binatang apa yang sedang terbang itu, sang induk menjawab: “Itu elang, tentu kamu tidak akan pernah dapat terbang seperti itu, kamu hanya seekor ayam.” Kemudian mereka kembali mengais tanah mencari makanan.
Sampai besar anak Elang itu terus memperhatikan bagaimana elang beterbangan di atas sana dan merindukan bagaimana ia bisa terbang melintasi awan-awan bersama mereka. Tetapi tidak pernah sekali pun ia mengepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, elang itu pun akhirnya tetap berpikir bahwa ia seekor anak ayam.
Suatu kali ketika anak elang itu bermain-main di tepi tebing, ia berjumpa dengan seekor elang besar. Sepertinya ia tidak takut berhadapan dengan elang besar itu. Kemudian elang besar itu berkata: “tahukah kamu bahwa kamu seekor elang?” Bukan! Bukan!, saya bukan elang, saya ayam” sahut anak elang itu tanpa ia ketahui bahwa memang sesungguhnya ia seekor elang. “Mari kita buktika bahwa kamu adalah seekor elang dan bukan ayam,” kata elang besar itu.
“Coba kamu loncat-loncat yang kuat dan kepakkan sayapmu dengan keras,” kata elang besar itu. Anak elang yang sudah cukup dewasa itu pun mencoba, namun terjatuh, ia mencoba lagi dan terjatuh berkali-kali. “Benar kan! Saya bukan elang, saya ayam,” katanya. Kemudian elang besar itu meminta anak ayam mencoba lagi untuk meloncat dan mengepakkan sayap dengan lebih kuat, beberapa kali terjatuh lagi, sebetulnya lompatan dan kepakan sayapnya makin kuat dan makin tinggi, namun belum berhasil terbang. Anak elang itu pun frustrasi dan berkata “memang saya anak ayam, itu buktinya, sudah saya coba berkali-kali namun tidak berhasil sepertimu.”
Akhirnya si elang besar mengangkat anak elang ke udara yang sangat tinggi kemudian ia melepaskan anak elang, itu. Sesaat anak elang itu kaget dan hilang kendali, namun si elang besar berkata “kepakkan sayapmu sekuat tenaga, terbanglah, terbanglah!” Dan betapa herannya si anak elang itu, di ketinggian dapat terbang melintasi awan-awan, dan akhirnya ia berkata: “Betapa senang bisa terbang.” “Benar juga, ternyata saya ini Elang bukan Ayam!” katanya dengan bangga.
Setiap orang sesungguhnya diciptakan dengan kemampuan-kemampuan yang sangat baik menurut talenta dan keunikan masing-masing. Namun setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian orang kelihatannya mudah mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan menggunakan talentanya secara maksimal. Sebagian orang lagi merasa tidak mampu sukses seperti orang-orang yang telah sukses, karena dibesarkan ditempat yang mungkin kurang menguntungkan atau sering diejek “kamu tidak bisa, kamu tidak akan bisa menjadi orang sukses.” Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah, setiap orang sukses pernah jatuh dan gagal berkali-kali, namun mereka tidak menyerah dan terus mencoba hingga kesuksesan dapat diraih dan terbang makin tinggi dalam kesuksesannya.”
Sumber : inspirasijiwa.com via FIF Portal
Waktu
16.06
setiap orang punya waktu 24 jam
masalah di bisnis datang, karena kita tidak bisa mengatur waktu
selesaikan urusan utama anda
dan urusan bisnis akan selesai juga
dalam 2 jam kita bisa:
> main game di facebook
> makan chips sambil nonton tv
> atau prospecting dan closing
2 jam akan tetap 2 jam
waktu tidak bisa dibeli
waktu tidak bisa ditabung
waktu is so precious
masalah di bisnis datang, karena kita tidak bisa mengatur waktu
selesaikan urusan utama anda
dan urusan bisnis akan selesai juga
dalam 2 jam kita bisa:
> main game di facebook
> makan chips sambil nonton tv
> atau prospecting dan closing
2 jam akan tetap 2 jam
waktu tidak bisa dibeli
waktu tidak bisa ditabung
waktu is so precious
Search Engine
13.19
Barusan buka-buka lagi email lama di milis, terbaca tips memilih bisnis online.
Salah satunya adalah dengan mencari tahu siapa pemilik/pendiri bisnis itu. Caranya?
ya manfaatkan om google pastinya. :-)
Iseng ketik nama sendiri, eh lumayan banyak muncul hasil pencariannya...
Jadi ingat beberapa waktu lalu, tiba-tiba terima telpon dari teman yg sudah putus kontak lebih dari 10 tahun lalu. Dia bilang, bisa tahu no telpon saya ya karena hasil googling...
wah... bisa dimanfaatkan sebagai pembuktian nih, bahwa bisnis yg saya jalankan saat ini, bukan main-main... :-)
Salah satunya adalah dengan mencari tahu siapa pemilik/pendiri bisnis itu. Caranya?
ya manfaatkan om google pastinya. :-)
Iseng ketik nama sendiri, eh lumayan banyak muncul hasil pencariannya...
Jadi ingat beberapa waktu lalu, tiba-tiba terima telpon dari teman yg sudah putus kontak lebih dari 10 tahun lalu. Dia bilang, bisa tahu no telpon saya ya karena hasil googling...
wah... bisa dimanfaatkan sebagai pembuktian nih, bahwa bisnis yg saya jalankan saat ini, bukan main-main... :-)
Waktu
14.14
telah hilang diantara fajar & senja
waktu satu jam emas, lengkap dengan enampuluh detik intan berlian
tak tersedia hadiah, sebab waktu yang hilang tak bisa kembali lagi
(Tennyson)
The Suppressed Poems of Alfred Lord Tennyson
waktu satu jam emas, lengkap dengan enampuluh detik intan berlian
tak tersedia hadiah, sebab waktu yang hilang tak bisa kembali lagi
(Tennyson)
The Suppressed Poems of Alfred Lord Tennyson