Whitney Houston, RIP
16.21
Kaget banget pagi-pagi baca BBM teman, kalau Whitney Houston meninggal.
What???
Masa karena narkoba? Khan waktu diwawancara Oprah Winfrey terakhir, Whitney bilang dia sudah bersih.
Menyedihkan kalau memang narkobalah penyebab kepergiannya.
Saya hanya berharap, Whitney sempat memohon ampunan di saat-saat terakhirnya.
Selamat jalan Whitney Elizabeth Houston (August 9, 1963 – February 11, 2012), berharap sungguh kamu berada di jalan yg tepat.
Berikut adalah 10 lagu terbaik Whitney Houston:
1. I Will Always Love You
Whitney merilis lagu ini pada 1992. 'I Will Always Love You' merupakan soundtrack film yang dibintanginya bersama Kevin Costner, 'The Bodyguard'.
Laku 12 juta kopi, lagu Dolly Parton itu dinobatkan sebagai lagu paling laris sepanjang masa. 'I Will Always Love You' juga sukses mengantarkan Whitney meraih Piala Grammy.
2. I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me)
Lagu ini merupakan single perdana dari album kedua Whitney yang rilis pada 1987. Berkat lagu ini, Whitney meraih penghargaan Best Female Pop Vocal Performance di Grammy Awards ke-30.
3. Greatest Love of All
Siapa yang tak tahu lagu ini? Lagu ini awalnya dinyanyikan oleh George Benson pada 1977. Namun Whitney terbukti sukses mendaur ulang lagu tersebut. 'Greatest Love of All' versi Whintey berhasil menduduki peringkat puncak tangga lagu Billboard selama berminggu-minggu.
4. All The Man That I Need
Lagu 'All The Man That I Need' merupakan single kedua dari album 'I'm Your Baby Tonight' yang dirilis Whitney pada 1990.
5. I'm Your Baby Tonight
Dalam lagu ini, Whitney bekerjasama dengan L.A. Reid dan Babyface. 'I'm Your Baby Tonight' merupakan single andalan dari album ketiga Whitney yang dirilis pada 1990.
6. Saving All My Love For You
'Saving All My Love For You' dirilis Whitney pada 1985. Lagu ini yang mengantarkannya meraih Best Female Pop Vocal Performance di Grammy Awards dan Favorite R&B/Soul Video di ajang American Music Awards.
7. I Have Nothing
Saat dirilis pada 1993, 'I Have Nothing' hanya mendarat di peringkat empat tangga lagu Billboard. Namun, lagu ini merupakan lagu terbaik dan tersulit yang pernah dinyanyikan Whitney. Bisa dibilang tak ada penyanyi lain yang bisa menyanyikan 'I Have Nothing' sesempurna Whitney.
8. I'm Every Woman
'I'm Every Woman' merupakan salah satu hits milik 'Chaka Khan'. Namun pada 1993, Whitney mendaur ulang lagu tersebut dan sukses membuat 'I'm Every Woman' menjadi hits lagi.
9. Heartbreak Hotel
Whitney menggandeng Faith Evans dan Kelly Price untuk merilis 'Heartbreak Hotel'. Lagu ini merupakan salah satu single di album 'My Love Is Your Love' yang rilis pada 1998.
10. So Emotional
Pada 1987, Whitney merilis album keduanya, 'Whitney'. 'So Emotional' merupakan single ketiga dari album itu.
What???
Masa karena narkoba? Khan waktu diwawancara Oprah Winfrey terakhir, Whitney bilang dia sudah bersih.
Menyedihkan kalau memang narkobalah penyebab kepergiannya.
Saya hanya berharap, Whitney sempat memohon ampunan di saat-saat terakhirnya.
Selamat jalan Whitney Elizabeth Houston (August 9, 1963 – February 11, 2012), berharap sungguh kamu berada di jalan yg tepat.
Berikut adalah 10 lagu terbaik Whitney Houston:
1. I Will Always Love You
Whitney merilis lagu ini pada 1992. 'I Will Always Love You' merupakan soundtrack film yang dibintanginya bersama Kevin Costner, 'The Bodyguard'.
Laku 12 juta kopi, lagu Dolly Parton itu dinobatkan sebagai lagu paling laris sepanjang masa. 'I Will Always Love You' juga sukses mengantarkan Whitney meraih Piala Grammy.
2. I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me)
Lagu ini merupakan single perdana dari album kedua Whitney yang rilis pada 1987. Berkat lagu ini, Whitney meraih penghargaan Best Female Pop Vocal Performance di Grammy Awards ke-30.
3. Greatest Love of All
Siapa yang tak tahu lagu ini? Lagu ini awalnya dinyanyikan oleh George Benson pada 1977. Namun Whitney terbukti sukses mendaur ulang lagu tersebut. 'Greatest Love of All' versi Whintey berhasil menduduki peringkat puncak tangga lagu Billboard selama berminggu-minggu.
4. All The Man That I Need
Lagu 'All The Man That I Need' merupakan single kedua dari album 'I'm Your Baby Tonight' yang dirilis Whitney pada 1990.
5. I'm Your Baby Tonight
Dalam lagu ini, Whitney bekerjasama dengan L.A. Reid dan Babyface. 'I'm Your Baby Tonight' merupakan single andalan dari album ketiga Whitney yang dirilis pada 1990.
6. Saving All My Love For You
'Saving All My Love For You' dirilis Whitney pada 1985. Lagu ini yang mengantarkannya meraih Best Female Pop Vocal Performance di Grammy Awards dan Favorite R&B/Soul Video di ajang American Music Awards.
7. I Have Nothing
Saat dirilis pada 1993, 'I Have Nothing' hanya mendarat di peringkat empat tangga lagu Billboard. Namun, lagu ini merupakan lagu terbaik dan tersulit yang pernah dinyanyikan Whitney. Bisa dibilang tak ada penyanyi lain yang bisa menyanyikan 'I Have Nothing' sesempurna Whitney.
8. I'm Every Woman
'I'm Every Woman' merupakan salah satu hits milik 'Chaka Khan'. Namun pada 1993, Whitney mendaur ulang lagu tersebut dan sukses membuat 'I'm Every Woman' menjadi hits lagi.
9. Heartbreak Hotel
Whitney menggandeng Faith Evans dan Kelly Price untuk merilis 'Heartbreak Hotel'. Lagu ini merupakan salah satu single di album 'My Love Is Your Love' yang rilis pada 1998.
10. So Emotional
Pada 1987, Whitney merilis album keduanya, 'Whitney'. 'So Emotional' merupakan single ketiga dari album itu.
Terima kasih d'BCN
15.21
Berterima kasih sangat pada #dbcn
yg membuat hidup jadi lebih berarti.
Mimpi yg saya gantungkan pd
#Oriflame bersama #dbcn membuat saya tahu apa yg saya kejar
Selama ini pekerjaan yg membosankan
membuat saya menjalani hidup hanya untuk hari ini
Untunglah saya bertemu teman2
berpikiran positif, yg membawa aura semangat di #dbcn
Yg membuat saya mampu bertahan
melewati hari2 membosankan di tempat kerja
Seandainya tak ada #dbcn mungkin
saya sudah bungkuk menahan beban kebosanan
Luar biasa aura semangat &
pikiran2 positif yg ditularkan teman2
#dbcn.
Membuat saya yakin bahwa bermimpi
besar itu sangat boleh
Bahwa bermimpi setinggi langit itu
tidak hanya peribahasa yg hanya dihapalkan di sekolah
Bahwa bisnis ini tak mengenal
batasan usia
Bahwa bisnis ini adalah untuk
mereka yg bisa bermimpi dan mau berusaha utk mengejarnya
Tetangga
15.58
Minggu lalu Ngurah ngamuk ke Pak Albert, tetangga yg punya rental PS/GO, karena sepeda anak-anak yang parkir depan rumahnya berserakan di jalan menghalangi jalan mobil yang akan melintas.
Kejadiannya hanya sesaat, karena setelah Pak Albert keluar meminta maaf, mengatur parkir sepeda, kami ngobrol lagi seperti biasa.
Jadi ada rasa aneh saat besoknya Ibu Albert tidak membalas sapaan saya. Tapi karena memang jarang ketemu, kejadian itu segera terlupakan. Sampai tadi pagi Samuel cerita, kalau kemarin sore dia "diusir" oleh Bu Albert. Tidak boleh main ke sana lagi, walau hanya sekedar menonton temannya main PS.
Cerita itu sungguh mengejutkan. Tidak menyangka kejadian itu bakal mengikut sertakan anak-anak.
Saya hanya bisa mengelus dada.
Syukurlah anak-anak bukan gamer freak. Jadi walaupun tak main PS/game online, it's not a big deal.
So penyelesaiannya adalah "yang waras ngalah" :-D
Samuel tak perlu lagi main ke sana.
Toh di rumah juga sudah ada komputer. Kalau cuma main game online, bisa kapan saja.
Kejadiannya hanya sesaat, karena setelah Pak Albert keluar meminta maaf, mengatur parkir sepeda, kami ngobrol lagi seperti biasa.
Jadi ada rasa aneh saat besoknya Ibu Albert tidak membalas sapaan saya. Tapi karena memang jarang ketemu, kejadian itu segera terlupakan. Sampai tadi pagi Samuel cerita, kalau kemarin sore dia "diusir" oleh Bu Albert. Tidak boleh main ke sana lagi, walau hanya sekedar menonton temannya main PS.
Cerita itu sungguh mengejutkan. Tidak menyangka kejadian itu bakal mengikut sertakan anak-anak.
Saya hanya bisa mengelus dada.
Syukurlah anak-anak bukan gamer freak. Jadi walaupun tak main PS/game online, it's not a big deal.
So penyelesaiannya adalah "yang waras ngalah" :-D
Samuel tak perlu lagi main ke sana.
Toh di rumah juga sudah ada komputer. Kalau cuma main game online, bisa kapan saja.
Passion
15.01Tadi Ngurah cerita tentang rekan yg pernah dia lihat di hotel. Katakan saja si A.
Ngurah lihat Si A saat masih DW (daily worker) di kitchen area, tugas malam. Lihat ekspresi dia, tingkah lakunya, terlihat kalau Si A lamban, malas, seperti tanpa gairah hidup. Itu sudah 2 tahun lalu.
Beberapa hari lalu Ngurah ketemu lagi dengan Si A, yg rupanya sudah bekerja di tempat lain. Terlihat bagaimana cepatnya dia bekerja, semangat dia menyelesaikan pekerjaannya, sempat membuat Ngurah terheran-heran. Kalau dibandingkan dengan dua tahun lalu, tak terbayangkan bagaimana Si A bakal bisa bergerak secepat itu.
Well, mungkin kita juga pernah berada di posisi Si A. Menyelesaikan pekerjaan hanya karena kita perlu pekerjaan itu. Karena kita perlu untuk makan. Padahal kita sama sekali tidak enjoy melakukannya. Tapi begitu kita menemukan suatu hal yg sangat kita suka, kita bisa mengerjakan nya dengan penuh sukacita. Kita bisa menyelesaikannya dengan tidak menghitung waktu, tidak memandang pengorbanan kita.
Saat ini saya merasa ada di posisi Si A. Saya kerja karena saya perlu uang untuk rumah, pendidikan anak-anak, untuk makan.
Saya sama sekali tidak enjoy mengerjakan pekerjaan saya saat ini. Saya bertahan hanya karena hanya ini yg bisa saya kerjakan. Saya tak punya keahlian apa-apa. Sudah syukur ada yg mau mempekerjakan saya... :-P
Tapi saat saya mengerjakan bisnis online saya, wah bergadang sampai pagi pun saya jalani. Bicara sampai berbusa-busa pun saya bisa. Menghabiskan dana berapa pun saya usahakan. Hehehehe...
Ya, saya menemukan kehidupan saya disini. Really love my biz...
Elephants Never Forget
14.04
Elephants march through a hotel lobby after it was built on their migration trail!
The Mfuwe Lodge in Zambia happens to have been built next to a mango grove that one family of elephants have always visited when the fruit ripens. When they returned one year and found the luxury accommodation in the way, they simply walked through the lobby to reach their beloved grove of trees.
The animals come in two-by-two. Hotel staff and visitors have gotten used to the elephants' impromptu strolls through the lobby. Now the family group, headed by matriarch Wonky Tusk, return every November and stay for four to six weeks to gorge on mangos - up to four times a day. Andy Hogg, 44, the lodge director, has lived in South Luangwa National Park since 1982. But in all his years of dealing with wild animals he has never seen such intimate interaction between humans and wild animals. "This is the only place in the world where elephants freely get so close to humans," says Andy. "The elephants start coming through base camp in late November each year to eat the ripe mangos from our trees."
Living in the 5,000 square mile national park, the ten-strong elephant herd is led to the lodge each day by Wonky Tusk. The hotel was built directly in the path of the elephants' route to one of their favorite foods .... mangos.
"The most interesting thing about these wild animals," explains Andy, "is that this is the only herd that comes through, and they come and go as they please."
Mfuwe Lodge consists of seven camps and the base camp where the elephants walk through. Employing 150 staff, the management of the lodge report that there have been no incidents involving the wild elephants to date. "The elephants get reasonably close to the staff, as you can see in the pictures of the elephants in the reception area," Andy explains. "But we do not allow the guests to get that close."
"Guests can stand in the lounge but only as long as there is a barrier between the elephants and the guests," he added.
"The elephants are not aggressive but you wouldn't want to tempt them. It is the elephant's choice to be here and they have been coming here for the last ten years. There are other wild mango trees around, but they prefer ours. The lodge was unwittingly built upon their path," Andy says, "so we had no idea they would do this. It wasn't a design error, we just didn't know. The lodge was built and the elephants started walking through shortly afterward."
"We keep people at a safe distance, but allow them close enough to see what is going on. These are still wild and dangerous animals, so there must be enough time for people to get away."
>
The hotel is set in an idyllic national parkland. Naturally, the lodge becomes busier for both elephants and guests during November. "We find that we get more people visiting us during the elephant migration because of the unique experience of being so close to wild animals in an unusual environment," says Andy. "But as I said this is a totally natural phenomenon, as the elephants come here of their own accord. It is certainly a rare but magnificent sight."
The Mfuwe Lodge in Zambia happens to have been built next to a mango grove that one family of elephants have always visited when the fruit ripens. When they returned one year and found the luxury accommodation in the way, they simply walked through the lobby to reach their beloved grove of trees.
The animals come in two-by-two. Hotel staff and visitors have gotten used to the elephants' impromptu strolls through the lobby. Now the family group, headed by matriarch Wonky Tusk, return every November and stay for four to six weeks to gorge on mangos - up to four times a day. Andy Hogg, 44, the lodge director, has lived in South Luangwa National Park since 1982. But in all his years of dealing with wild animals he has never seen such intimate interaction between humans and wild animals. "This is the only place in the world where elephants freely get so close to humans," says Andy. "The elephants start coming through base camp in late November each year to eat the ripe mangos from our trees."
Living in the 5,000 square mile national park, the ten-strong elephant herd is led to the lodge each day by Wonky Tusk. The hotel was built directly in the path of the elephants' route to one of their favorite foods .... mangos.
"The most interesting thing about these wild animals," explains Andy, "is that this is the only herd that comes through, and they come and go as they please."
Mfuwe Lodge consists of seven camps and the base camp where the elephants walk through. Employing 150 staff, the management of the lodge report that there have been no incidents involving the wild elephants to date. "The elephants get reasonably close to the staff, as you can see in the pictures of the elephants in the reception area," Andy explains. "But we do not allow the guests to get that close."
"Guests can stand in the lounge but only as long as there is a barrier between the elephants and the guests," he added.
"The elephants are not aggressive but you wouldn't want to tempt them. It is the elephant's choice to be here and they have been coming here for the last ten years. There are other wild mango trees around, but they prefer ours. The lodge was unwittingly built upon their path," Andy says, "so we had no idea they would do this. It wasn't a design error, we just didn't know. The lodge was built and the elephants started walking through shortly afterward."
"We keep people at a safe distance, but allow them close enough to see what is going on. These are still wild and dangerous animals, so there must be enough time for people to get away."
>
The hotel is set in an idyllic national parkland. Naturally, the lodge becomes busier for both elephants and guests during November. "We find that we get more people visiting us during the elephant migration because of the unique experience of being so close to wild animals in an unusual environment," says Andy. "But as I said this is a totally natural phenomenon, as the elephants come here of their own accord. It is certainly a rare but magnificent sight."
The Green Thing
11.59In the line at the store, the cashier told the older woman that she should bring her own grocery bag because plastic bags weren't good for the environment.
The woman apologized to him and explained,
"We didn't have the green thing back in my day." The clerk responded, "That's our problem today. The former generation did not care enough to save our environment." He was right, that generation didn't have the green thing in its day.
Back then, they returned their milk bottles, soda bottles and beer bottles to the store. The store sent them back to the plant to be washed and sterilized and refilled, so it could use the same bottles over and over. So they really were recycled. But they didn't have the green thing back in that customer's day.
In her day, they walked up stairs, because they didn't have an escalator in every store and office building. They walked to the grocery store and didn't climb into a 300-horsepower machine every time they had to go two blocks. But she was right. They didn't have the green thing in her day.
Back then, they washed the baby's diapers because they didn't have the throw-away kind. They dried clothes on a line, not in an energy gobbling machine burning up 220 volts - wind and solar power really did dry the clothes.Kids got hand-me-down clothes from their brothers or sisters, not always brand-new clothing.But that old lady is right, they didn't have the green thing back in her day.
Back then, they had one TV, or radio, in the house - not a TV in every room. And the TV had a small screen the size of a handkerchief, not a screen the size of the state of Montana. In the kitchen, they blended and stirred by hand because they didn't have electric machines to do everything for you.When they packaged a fragile item to send in the mail, they used a wadded up old newspaper to cushion it, not styrofoam or plastic bubble wrap.
Back then, they didn't fire up an engine and burn gasoline just to cut the lawn. They used a push mower that ran on human power. They exercised by working so they didn't need to go to a health club to run on treadmills that operate on electricity. But she's right, they didn't have the green thing back then. They drank from a fountain when they were thirsty instead of using a cup or a plastic bottle every time they had a drink of water. They refilled their writing pens with ink instead of buying a new pen, and they replaced the razor blades in a razor instead of throwing away the whole razor just because the blade got dull. But they didn't have the green thing back then.
Back then, people took the streetcar or a bus and kids rode their bikes to school or walked instead of turning their moms into a 24-hour taxi service. They had one electrical outlet in a room, not an entire bank of sockets to power a dozen appliances. And they didn't need a computerized gadget to receive a signal beamed from satellites 2,000 miles out in space in order to find the nearest pizza joint.
But isn't it sad the current generation laments how wasteful the old folks were just because they didn't have the green thing back then?
Back then, they returned their milk bottles, soda bottles and beer bottles to the store. The store sent them back to the plant to be washed and sterilized and refilled, so it could use the same bottles over and over. So they really were recycled. But they didn't have the green thing back in that customer's day.
In her day, they walked up stairs, because they didn't have an escalator in every store and office building. They walked to the grocery store and didn't climb into a 300-horsepower machine every time they had to go two blocks. But she was right. They didn't have the green thing in her day.
Back then, they washed the baby's diapers because they didn't have the throw-away kind. They dried clothes on a line, not in an energy gobbling machine burning up 220 volts - wind and solar power really did dry the clothes.Kids got hand-me-down clothes from their brothers or sisters, not always brand-new clothing.But that old lady is right, they didn't have the green thing back in her day.
Back then, they had one TV, or radio, in the house - not a TV in every room. And the TV had a small screen the size of a handkerchief, not a screen the size of the state of Montana. In the kitchen, they blended and stirred by hand because they didn't have electric machines to do everything for you.When they packaged a fragile item to send in the mail, they used a wadded up old newspaper to cushion it, not styrofoam or plastic bubble wrap.
Back then, they didn't fire up an engine and burn gasoline just to cut the lawn. They used a push mower that ran on human power. They exercised by working so they didn't need to go to a health club to run on treadmills that operate on electricity. But she's right, they didn't have the green thing back then. They drank from a fountain when they were thirsty instead of using a cup or a plastic bottle every time they had a drink of water. They refilled their writing pens with ink instead of buying a new pen, and they replaced the razor blades in a razor instead of throwing away the whole razor just because the blade got dull. But they didn't have the green thing back then.
Back then, people took the streetcar or a bus and kids rode their bikes to school or walked instead of turning their moms into a 24-hour taxi service. They had one electrical outlet in a room, not an entire bank of sockets to power a dozen appliances. And they didn't need a computerized gadget to receive a signal beamed from satellites 2,000 miles out in space in order to find the nearest pizza joint.
But isn't it sad the current generation laments how wasteful the old folks were just because they didn't have the green thing back then?
WOW!!!!!!!!!!!
Terbang
15.09
Suatu hari seekor induk ayam menemukan sebuah telur dan menaruhnya bersama telur-telurnya dan mengeraminya bersama telur-telurnya, tanpa ia ketahui kalau telur yang ia temukan adalah telur Elang. Begitulah akhirnya seekor elang lahir dalam keluarga ayam.
Karena anak elang tersebut dilahirkan dan dibesarkan bersama anak-anak ayam, maka ia tidak pernah berpikir untuk mampu terbang tinggi dan teriakan yang sangat keras. Anak elang tersebut betul-betul berpikir bahwa ia adalah anak ayam yang hanya dapat berjalan atau berlari-lari dan mengais tanah mencari makanan.
Suatu hari anak elang itu melihat ke atas dengan penuh kekaguman memperhatikan seekor elang besar dengan suara keras berputar-putar di angkasa. Ketika ia bertanya kepada induk ayam, binatang apa yang sedang terbang itu, sang induk menjawab: “Itu elang, tentu kamu tidak akan pernah dapat terbang seperti itu, kamu hanya seekor ayam.” Kemudian mereka kembali mengais tanah mencari makanan.
Sampai besar anak Elang itu terus memperhatikan bagaimana elang beterbangan di atas sana dan merindukan bagaimana ia bisa terbang melintasi awan-awan bersama mereka. Tetapi tidak pernah sekali pun ia mengepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, elang itu pun akhirnya tetap berpikir bahwa ia seekor anak ayam.
Suatu kali ketika anak elang itu bermain-main di tepi tebing, ia berjumpa dengan seekor elang besar. Sepertinya ia tidak takut berhadapan dengan elang besar itu. Kemudian elang besar itu berkata: “tahukah kamu bahwa kamu seekor elang?” Bukan! Bukan!, saya bukan elang, saya ayam” sahut anak elang itu tanpa ia ketahui bahwa memang sesungguhnya ia seekor elang. “Mari kita buktika bahwa kamu adalah seekor elang dan bukan ayam,” kata elang besar itu.
“Coba kamu loncat-loncat yang kuat dan kepakkan sayapmu dengan keras,” kata elang besar itu. Anak elang yang sudah cukup dewasa itu pun mencoba, namun terjatuh, ia mencoba lagi dan terjatuh berkali-kali. “Benar kan! Saya bukan elang, saya ayam,” katanya. Kemudian elang besar itu meminta anak ayam mencoba lagi untuk meloncat dan mengepakkan sayap dengan lebih kuat, beberapa kali terjatuh lagi, sebetulnya lompatan dan kepakan sayapnya makin kuat dan makin tinggi, namun belum berhasil terbang. Anak elang itu pun frustrasi dan berkata “memang saya anak ayam, itu buktinya, sudah saya coba berkali-kali namun tidak berhasil sepertimu.”
Akhirnya si elang besar mengangkat anak elang ke udara yang sangat tinggi kemudian ia melepaskan anak elang, itu. Sesaat anak elang itu kaget dan hilang kendali, namun si elang besar berkata “kepakkan sayapmu sekuat tenaga, terbanglah, terbanglah!” Dan betapa herannya si anak elang itu, di ketinggian dapat terbang melintasi awan-awan, dan akhirnya ia berkata: “Betapa senang bisa terbang.” “Benar juga, ternyata saya ini Elang bukan Ayam!” katanya dengan bangga.
Setiap orang sesungguhnya diciptakan dengan kemampuan-kemampuan yang sangat baik menurut talenta dan keunikan masing-masing. Namun setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian orang kelihatannya mudah mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan menggunakan talentanya secara maksimal. Sebagian orang lagi merasa tidak mampu sukses seperti orang-orang yang telah sukses, karena dibesarkan ditempat yang mungkin kurang menguntungkan atau sering diejek “kamu tidak bisa, kamu tidak akan bisa menjadi orang sukses.” Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah, setiap orang sukses pernah jatuh dan gagal berkali-kali, namun mereka tidak menyerah dan terus mencoba hingga kesuksesan dapat diraih dan terbang makin tinggi dalam kesuksesannya.”
Sumber : inspirasijiwa.com via FIF Portal
Karena anak elang tersebut dilahirkan dan dibesarkan bersama anak-anak ayam, maka ia tidak pernah berpikir untuk mampu terbang tinggi dan teriakan yang sangat keras. Anak elang tersebut betul-betul berpikir bahwa ia adalah anak ayam yang hanya dapat berjalan atau berlari-lari dan mengais tanah mencari makanan.
Suatu hari anak elang itu melihat ke atas dengan penuh kekaguman memperhatikan seekor elang besar dengan suara keras berputar-putar di angkasa. Ketika ia bertanya kepada induk ayam, binatang apa yang sedang terbang itu, sang induk menjawab: “Itu elang, tentu kamu tidak akan pernah dapat terbang seperti itu, kamu hanya seekor ayam.” Kemudian mereka kembali mengais tanah mencari makanan.
Sampai besar anak Elang itu terus memperhatikan bagaimana elang beterbangan di atas sana dan merindukan bagaimana ia bisa terbang melintasi awan-awan bersama mereka. Tetapi tidak pernah sekali pun ia mengepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, elang itu pun akhirnya tetap berpikir bahwa ia seekor anak ayam.
Suatu kali ketika anak elang itu bermain-main di tepi tebing, ia berjumpa dengan seekor elang besar. Sepertinya ia tidak takut berhadapan dengan elang besar itu. Kemudian elang besar itu berkata: “tahukah kamu bahwa kamu seekor elang?” Bukan! Bukan!, saya bukan elang, saya ayam” sahut anak elang itu tanpa ia ketahui bahwa memang sesungguhnya ia seekor elang. “Mari kita buktika bahwa kamu adalah seekor elang dan bukan ayam,” kata elang besar itu.
“Coba kamu loncat-loncat yang kuat dan kepakkan sayapmu dengan keras,” kata elang besar itu. Anak elang yang sudah cukup dewasa itu pun mencoba, namun terjatuh, ia mencoba lagi dan terjatuh berkali-kali. “Benar kan! Saya bukan elang, saya ayam,” katanya. Kemudian elang besar itu meminta anak ayam mencoba lagi untuk meloncat dan mengepakkan sayap dengan lebih kuat, beberapa kali terjatuh lagi, sebetulnya lompatan dan kepakan sayapnya makin kuat dan makin tinggi, namun belum berhasil terbang. Anak elang itu pun frustrasi dan berkata “memang saya anak ayam, itu buktinya, sudah saya coba berkali-kali namun tidak berhasil sepertimu.”
Akhirnya si elang besar mengangkat anak elang ke udara yang sangat tinggi kemudian ia melepaskan anak elang, itu. Sesaat anak elang itu kaget dan hilang kendali, namun si elang besar berkata “kepakkan sayapmu sekuat tenaga, terbanglah, terbanglah!” Dan betapa herannya si anak elang itu, di ketinggian dapat terbang melintasi awan-awan, dan akhirnya ia berkata: “Betapa senang bisa terbang.” “Benar juga, ternyata saya ini Elang bukan Ayam!” katanya dengan bangga.
Setiap orang sesungguhnya diciptakan dengan kemampuan-kemampuan yang sangat baik menurut talenta dan keunikan masing-masing. Namun setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian orang kelihatannya mudah mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan menggunakan talentanya secara maksimal. Sebagian orang lagi merasa tidak mampu sukses seperti orang-orang yang telah sukses, karena dibesarkan ditempat yang mungkin kurang menguntungkan atau sering diejek “kamu tidak bisa, kamu tidak akan bisa menjadi orang sukses.” Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan mudah, setiap orang sukses pernah jatuh dan gagal berkali-kali, namun mereka tidak menyerah dan terus mencoba hingga kesuksesan dapat diraih dan terbang makin tinggi dalam kesuksesannya.”
Sumber : inspirasijiwa.com via FIF Portal
Waktu
16.06
setiap orang punya waktu 24 jam
masalah di bisnis datang, karena kita tidak bisa mengatur waktu
selesaikan urusan utama anda
dan urusan bisnis akan selesai juga
dalam 2 jam kita bisa:
> main game di facebook
> makan chips sambil nonton tv
> atau prospecting dan closing
2 jam akan tetap 2 jam
waktu tidak bisa dibeli
waktu tidak bisa ditabung
waktu is so precious
masalah di bisnis datang, karena kita tidak bisa mengatur waktu
selesaikan urusan utama anda
dan urusan bisnis akan selesai juga
dalam 2 jam kita bisa:
> main game di facebook
> makan chips sambil nonton tv
> atau prospecting dan closing
2 jam akan tetap 2 jam
waktu tidak bisa dibeli
waktu tidak bisa ditabung
waktu is so precious
Search Engine
13.19
Barusan buka-buka lagi email lama di milis, terbaca tips memilih bisnis online.
Salah satunya adalah dengan mencari tahu siapa pemilik/pendiri bisnis itu. Caranya?
ya manfaatkan om google pastinya. :-)
Iseng ketik nama sendiri, eh lumayan banyak muncul hasil pencariannya...
Jadi ingat beberapa waktu lalu, tiba-tiba terima telpon dari teman yg sudah putus kontak lebih dari 10 tahun lalu. Dia bilang, bisa tahu no telpon saya ya karena hasil googling...
wah... bisa dimanfaatkan sebagai pembuktian nih, bahwa bisnis yg saya jalankan saat ini, bukan main-main... :-)
Salah satunya adalah dengan mencari tahu siapa pemilik/pendiri bisnis itu. Caranya?
ya manfaatkan om google pastinya. :-)
Iseng ketik nama sendiri, eh lumayan banyak muncul hasil pencariannya...
Jadi ingat beberapa waktu lalu, tiba-tiba terima telpon dari teman yg sudah putus kontak lebih dari 10 tahun lalu. Dia bilang, bisa tahu no telpon saya ya karena hasil googling...
wah... bisa dimanfaatkan sebagai pembuktian nih, bahwa bisnis yg saya jalankan saat ini, bukan main-main... :-)
Waktu
14.14
telah hilang diantara fajar & senja
waktu satu jam emas, lengkap dengan enampuluh detik intan berlian
tak tersedia hadiah, sebab waktu yang hilang tak bisa kembali lagi
(Tennyson)
The Suppressed Poems of Alfred Lord Tennyson
waktu satu jam emas, lengkap dengan enampuluh detik intan berlian
tak tersedia hadiah, sebab waktu yang hilang tak bisa kembali lagi
(Tennyson)
The Suppressed Poems of Alfred Lord Tennyson
WHO DOES WHAT
13.43A man and his wife were having an argument about who should brew the coffee each morning. The wife said, "You should do it, because you get up first, and then we don't haveto wait as long to get our coffee." The husband said, " You are in charge of cooking around here and you should do it,because that is your job, and I can just wait for my coffee." Wife replies, "No, you should do it, and besides, it is in the Bible that the man should do the coffee." Husband replies, "I can't believe that, show me." So she fetched the Bible, and opened the New Testament and showed him at the top of several pages, that it indeed says.........."HEBREWS"God may have created man before woman, but there is always a rough draft before the masterpiece.
Commitment 2011
22.30Pagi ini kotbah yg saya dengar bagus sekali. Tentang bagaimana meninggalkan tahun yg sudah lewat dan mengisi tahun yg baru.
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firmanKu dan engkau tidak menyangkal namaKu. (Wahyu 3:8)
Kita tidak perlu lagi melihat kegagalan2, kekecewaan2, permasalahan2 kita di tahun lalu. Kita minta tolong Tuhan untuk bantu menutup pintu tahun 2010, dan membukakan bagi kita pintu kesempatan di tahun 2011.
Mulailah tahun 2011 dengan rencana2, dengan komitmen, yang kita buat bersama Tuhan. Bila kita tidak membuat rencana, maka kita akan melewati hari-hari dengan tanpa tujuan. Dan bila kita tidak membuat komitmen, maka kita akan dengan mudah melupakan rencana-rencana kita, target-target kita di tahun 2011. Dan yang lebih penting lagi, kita harus menyampaikan komitmen kita kepada orang-orang disekitar kita, agar kita betul-betul menjalankan rencana2 kita. Kalau komitmen dibuat dan disimpan hanya untuk kita, maka kita bisa begitu saja melewati rencana-rencana yg terasa berat untuk dilakukan. Tapi kalau teman-teman di sekitar kita tahu rencana-rencana kita, maka kita akan malu untuk mengabaikannya.
Kita juga perlu share komitmen kita dengan teman2 seiman. Karena walaupun kita tahu bahwa teman-teman juga punya persoalan mereka sendiri, tapi pasti kita bisa saling menguatkan dengan saling mendoakan. (Yak 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.)
Merujuk pada kotbah itu, maka saya mohon teman-teman untuk berkenan melihat resolusi saya di tahun 2011 dan mohon bantuan dukungan doa teman-teman.
Tuhan Yesus memberkati.
2011
14.26
Resolusi 2011:
1. Baca firman Tuhan setiap hari
2. Olah raga
3. Ganti HP & beli high heel bulan April 2011 :-P
4. Ikut seminar di bulan Mei 2011
5. Bayarin Ibu & Bapak ke acara reuni Juli 2011
6. Dapat reward 7 juta di Agustus 2011
7. Resign dari kantor September 2011
8. Bisa merayakan Anniversary ke 14
9. .......
What yours???
Happy New Years...
1. Baca firman Tuhan setiap hari
2. Olah raga
3. Ganti HP & beli high heel bulan April 2011 :-P
4. Ikut seminar di bulan Mei 2011
5. Bayarin Ibu & Bapak ke acara reuni Juli 2011
6. Dapat reward 7 juta di Agustus 2011
7. Resign dari kantor September 2011
8. Bisa merayakan Anniversary ke 14
9. .......
What yours???
Happy New Years...
d'BCN = Jaringan dgn Pertumbuhan Tercepat di Asia!
14.55Jakarta, 21 November 2010
Pukul 07:25 pagi
Ga sabar ingin langsung memberitakan pada dunia hehehe...
Kemarin di acara d'BISTRO 20 Nov 2010 di Graha Nandika di Sucofindo Jakarta, d'BCN mengundang 2 orang Top Management dari Oriflame Indonesia -2 orang Swedia- Mr. Andreas Backman Micka (Senior Area Manager Jkt Bdg) dan Mr. Ted Boman (Managing Director Oriflame Indonesia) untuk hadir sebagai Bintang Tamu Utama dan pastinya Motivator Of The Day.
Setelah hampir 2,5 jam acara berlalu dengan begitu seru dan penuh haru biru...
(d'BCN merecognisi 28 New Senior Managers, 14 New Directors, 5 New Gold Directors, 2 New Senior Gold Directors dan 1 orang New Diamond Director!!)
Acara pun akan segera ditutup dengan oriflame Clap oleh Co Founders d'BCN Dini, Nadia, dan ketua Pengurus d'BCN yang baru saja menjadi Diamond, Sharah --- bersama Mr. Andreas dan Mr. Ted)
Tiba-tiba...
Pak Ted mengambil mic dari tangan Nad...dan mengatakan:
"When I said that you are the fastest growing network in Indonesia...
I didn't tell you all...
actually, I've checked...and d'BCN:
You are The Fastest Growing Network in ASIA!!!"
---------
Ballroom Graha Nandika serasa pecah oleh teriakan kaget, bangga, dan haru oleh 500 orang peserta yang ada dalam ruangan!!
The Fastest Growing Network In ASIA.
The Fastest Growing Network In ASIA.
The Fastest Growing Network In ASIA.
:-)
d'BCN...
Ini bukan hanya hasil kerja Dini Nadia dan Sharah...
Ini bukan hanya hasil kerja para Leaders dan Pengurus...
Ini adalah hasil kerja keras semua Anda...
Yang kami tau pasti...niat pertama untuk bergabung mungkin tadinya "hanyalah" untuk tambahan penghasilan...
Tapi, yuk lihat...
dengan pencapaian d'BCN 4,5 tahun ini Puji Tuhan...
Ini bukan sekedar penghasilan tambahan!
Ini adalah sesuatu yang serius...
Yang pastinya bisa merubah hidup keluarga dan anak-anak kita.
Amin.
Kalimat yang kemarin selalu terucap oleh teman-teman yag merasakan naik level diatas panggung...
mulai dari yang bonusnya 50rb... 200rb... 1juta... 3juta...sampai belasan dan puluhan juta adalah:
"Kalau Saya Bisa, Teman-teman Pasti Bisa Juga"...
Oriflame adalah perusahaan yang sudah berdiri selama 40 tahun lebih dan tahun ini akan merayakan 25 tahunnya berada di Indonesia...
Menunjukkan inilah Perusahan yang tepat untuk memang merubah hidup.
Bisakah sebuah perusahaan bertahan 40 tahun lebih di 62 negara di dunia... bila masih dianggap perusahaan yang hanya sekedar menjual mimpi?
MLM banget? Iyaaahhhh hehe.
Kami amat bangga dengan menjadi bagian dari perusahan MLM.
Apapun latar belakang dan kondisi kehidupan kami saat ini, Kami amat berbinar-binar menjadi pelaku MLM Oriflame.
d'BCN telah membuktikan bahwa yaa...
Kami memang menjual Mimpi.
Dan kami amat bangga mengatakan bahwa...
Mimpi-mimpi itu kini telah sedikit demi sedikit kami capai dengan belajar dan kerja keras dan modal uang, tenaga, dan waktu secara pintar.
Modal? pasti. Tidak ada yang gratis di dunia ini.
Capek? sangat. Tapi kami mau.
Saat ini,
dukungan Management Oriflame untuk d'BCN amat luar biasa.
What we want, we get.
Apa yang kita minta, langsung disiapkan...
Kami amat mengerti bahwa saat ini Perusahaan sedang habis-habisan All Out betul-betul membenahi semua sistem kerja mereka yang saat ini padahal sudah sangat luar biasa canggih!
Eh, kok bisa tahu?
Karena di d'BCN, 2010 ini...(dalam waktu 4,5 tahun saja) telah mempunyai 3 orang Diamond Director and Up
yang selalu dihubungi langsung oleh Top Management untuk dilaporkan apa saja yang sedang mereka lakukan saat ini.
Jadi d'BCN,
Terima kasih... telah memilih kami...
Kami tunggu teman-teman...untuk menjadi bagian dari Jaringan Network Marketing Oriflame dengan Pertumbuhan Tercepat di ASIA...d'BC Network.
:-)
ps:
Tunggu yaa...
Nanti foto-foto acara kemarin akan segera diupload disini:
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Klik disini untuk bergabung SEKARANG JUGA !!
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Bangga banget karena November 2010 ternyata mencatat satu lagi sejarah besar...
Dalam waktu lebih kurang 4 tahun 2 bulan berdiri,
We have another New Diamond Director!!
Yup!
1 orang New Diamond Director
Penghasilan rata-rata Rp.25juta/bulan dan Cash Award Rp.42jt plus perjalanan Paris tahun 2011 daan...
Honda New CRV!!!
-------------------
1 orang New Senior Gold Director
Penghasilan rata-rata Rp.15juta/bulan dan Cash Award Rp.21jt plus perjalanan Paris tahun 2011!
-------------------
2 Orang New Gold Director!!
Penghasilan rata-rata Rp.12juta/bulan dan Cash Award Rp.14jt plus perjalanan Paris tahun 2011!
-------------------
6 Orang New Director!!
Penghasilan rata-rata Rp.4-7jutajuta/bulan dan Cash Award Rp.7jt
-------------------
9 Orang New Senior Manager!!
Penghasilan rata-rata Rp.4juta/bulan plus Undangan Director's Seminar yang full fasilitas selama 3 hari 2 malam!
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Klik disini untuk bergabung SEKARANG JUGA !!
Oriflame Katalog Dua Belas?
d'BCN Katalog Dua BLast Off!!
4 Years... Going Strong!